Otomasi vs Keberlanjutan: Pertentangan atau Peluang?
- Bella
- Dec 4
- 2 min read
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, otomatisasi menjadi kekuatan pendorong utama dalam transformasi industri. Robot di jalur perakitan, sistem AI dalam logistik, hingga perangkat lunak otomatis dalam layanan pelanggan, semuanya hadir demi efisiensi, kecepatan, dan pengurangan biaya. Namun, seiring meningkatnya penerapan otomasi, muncul pertanyaan besar: apakah otomatisasi dapat berjalan selaras dengan prinsip keberlanjutan? Ataukah keduanya justru saling bertentangan?
Apa Itu Otomasi?
Menurut IBM, otomasi adalah penerapan teknologi, program, robotika, atau proses untuk mencapai hasil dengan intervensi manusia yang minimal. Otomasi telah menjadi bagian integral dari dunia modern dan memiliki berbagai aplikasi, termasuk:
Aplikasi perusahaan seperti otomatisasi proses bisnis (BPA), AIOps, dan otomatisasi perusahaan.
Aplikasi industri seperti robotika yang digunakan dalam manufaktur otomotif.
Aplikasi konsumen seperti otomasi rumah.
Teknologi dan perangkat lunak otomasi digunakan di berbagai industri, mulai dari keuangan hingga kesehatan, utilitas hingga pertahanan, dan hampir di semua sektor lainnya. Organisasi menggunakan otomasi untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas, meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan, mengurangi biaya dan kesalahan operasional, mematuhi standar kepatuhan, mengoptimalkan efisiensi operasional, dan lainnya. Otomasi merupakan komponen kunci dari transformasi digital dan sangat berharga dalam membantu bisnis untuk berkembang.
Risiko Lingkungan dan Sosial dari Otomasi
Namun, otomasi juga membawa potensi risiko terhadap keberlanjutan. Proses pembuatan mesin otomatis, robot, dan server AI membutuhkan bahan baku, energi, dan proses manufaktur yang tidak selalu ramah lingkungan. Selain itu, sistem otomasi sering kali membutuhkan pembaruan perangkat keras secara berkala, yang dapat memperparah limbah elektronik.
Dari sisi sosial, otomasi juga berpotensi memperbesar kesenjangan ekonomi. Banyak pekerjaan manual tergantikan oleh mesin, yang bisa menyebabkan pengangguran di kalangan pekerja rendah keterampilan, hal yang bertentangan dengan aspek sosial keberlanjutan.
Solusi Agar Otomasi Selaras dengan Keberlanjutan
Agar otomasi dapat benar-benar mendukung keberlanjutan, pendekatannya harus dirancang secara bertanggung jawab dan terarah. Berdasarkan panduan dari International Society of Automation (ISA), berikut prinsip-prinsip otomasi yang bijak:
Desain Berdasarkan Prinsip Ekonomi Sirkular
Otomasi seharusnya tidak hanya berfokus pada efisiensi, tetapi juga memperhatikan siklus hidup produk. Ini termasuk:
Mendorong penggunaan kembali (reuse), perbaikan (repair), dan daur ulang (recycle).
Memilih material yang tahan lama dan ramah lingkungan.
Merancang sistem yang dapat di-upgrade tanpa harus diganti seluruhnya.
Efisiensi Energi sebagai Standar
Sistem otomatis harus dirancang untuk mengurangi konsumsi energi. Penggunaan sensor pintar, manajemen energi otomatis, dan perangkat hemat daya adalah beberapa contoh penerapan efisien.
Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan
Sistem otomasi harus memiliki kemampuan untuk memantau dampak operasionalnya terhadap lingkungan. Data ini digunakan untuk melakukan penyesuaian agar tetap berada dalam batas keberlanjutan.
Kepatuhan terhadap Regulasi Lingkungan
Implementasi otomasi harus sejalan dengan regulasi dan standar keberlanjutan lokal maupun global, agar perusahaan tidak hanya beroperasi secara efisien, tetapi juga bertanggung jawab.
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip tersebut, otomasi tidak hanya menjadi alat peningkat produktivitas, tapi juga menjadi bagian dari solusi keberlanjutan jangka panjang.
Kesimpulan
Otomasi dan keberlanjutan tidak harus menjadi dua kutub yang saling bertolak belakang. Jika dilakukan dengan pendekatan yang tepat, keduanya justru bisa saling memperkuat. Otomasi yang dirancang dengan prinsip keberlanjutan dapat menciptakan efisiensi tanpa mengorbankan lingkungan maupun kesejahteraan sosial.
Maka jawabannya adalah: ya, keduanya bisa berjalan seiring asal kita bijak dalam memilih arah dan langkahnya, serta menjadikan keberlanjutan sebagai fondasi dalam setiap inovasi.
Sumber:




Comments