top of page
LOGO-EFORTECH-PNG-1.png

Strategi dan Tantangan Implementasi Green IoT di Berbagai Sektor

  • Bella
  • Dec 3
  • 4 min read

Di era digital saat ini, Internet of Things (IoT) telah menjadi pendorong utama dalam transformasi berbagai sektor, mulai dari industri hingga kehidupan sehari-hari. Namun, pertumbuhan pesat perangkat IoT juga menimbulkan tantangan baru terkait konsumsi energi dan dampak lingkungan. Konsep Green IoT muncul sebagai solusi untuk mengintegrasikan efisiensi energi dan keberlanjutan dalam ekosistem IoT.


Apa itu Green IoT?

Green IoT mengacu pada desain dan implementasi sistem IoT yang meminimalkan konsumsi energi dan dampak lingkungan sepanjang siklus hidupnya. Hal ini mencakup penggunaan perangkat hemat energi, sumber daya terbarukan, dan strategi pengelolaan data yang efisien. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem IoT yang tidak hanya cerdas, tetapi juga ramah lingkungan.


Penerapan Green IoT di Berbagai Sektor


  1. Pertanian Cerdas (Smart Agriculture)

Teknologi IoT memungkinkan petani untuk memantau kondisi tanah, kelembaban, dan kebutuhan nutrisi tanaman secara real-time. Sensor biodegradable dan robot otonom membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat, mengurangi penggunaan air dan pupuk secara signifikan.

  1. Manajemen Limbah Pintar

Perusahaan seperti Ecube Labs mengembangkan tempat sampah pintar bertenaga surya yang dapat memadatkan sampah secara otomatis dan mengirimkan data tingkat pengisian ke pusat pengelolaan. Hal ini mengurangi frekuensi pengumpulan sampah hingga 80%, menghemat bahan bakar, dan menurunkan emisi karbon.


  1. Transportasi dan Logistik

IoT digunakan untuk memantau konsumsi bahan bakar dan emisi kendaraan secara real-time. Misalnya, World Kinect memanfaatkan sensor IoT dan konektivitas 5G untuk mengumpulkan data dari armada truk mereka, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisien dalam upaya dekarbonisasi.


  1. Kota Cerdas (Smart Cities)

Kota-kota seperti Los Angeles dan Palermo menggunakan digital twins, yaitu model virtual dari infrastruktur fisik untuk memantau dan mengelola lingkungan perkotaan, termasuk kualitas udara dan pengelolaan energi, guna meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim.


Tantangan dalam Implementasi Green IoT

Meskipun Green IoT (Internet of Things ramah lingkungan) menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan, penerapannya tidak luput dari tantangan-tantangan serius yang harus diatasi agar benar-benar memberikan manfaat lingkungan. Berikut ini adalah beberapa tantangan utama:


  1. Konsumsi Energi Perangkat IoT

Meskipun perangkat IoT saat ini banyak dirancang untuk hemat energi, pertumbuhan jumlah perangkat yang sangat pesat justru menyebabkan peningkatan konsumsi listrik secara keseluruhan. Jika tidak dibarengi dengan teknologi pendukung seperti low-power design, sleep mode, atau pemanfaatan energi terbarukan (energy harvesting), maka efektivitas IoT dalam mendukung prinsip ramah lingkungan akan berkurang. Hal ini bisa menjadi ironi, karena teknologi yang seharusnya mendukung efisiensi justru bisa memperbesar jejak karbon secara global.


  1. Limbah Elektronik (E-Waste)

Siklus hidup perangkat IoT yang pendek, terutama karena cepatnya perkembangan teknologi, sering kali berujung pada peningkatan limbah elektronik. Banyak perangkat yang sulit diperbaiki atau tidak kompatibel dengan sistem baru sehingga akhirnya dibuang. Limbah ini mengandung bahan berbahaya yang sulit didaur ulang dan berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan tepat. Oleh karena itu, perlu pendekatan desain yang mendukung reuse, repair, dan recycling, agar IoT benar-benar selaras dengan prinsip keberlanjutan.


  1. Keamanan dan Privasi Data

IoT bergantung pada pengumpulan data secara terus-menerus untuk meningkatkan efisiensi dan otomatisasi. Namun, hal ini membuka potensi risiko besar terhadap keamanan dan privasi data. Tanpa perlindungan yang memadai, seperti enkripsi, sistem otentikasi kuat, dan pengelolaan data yang transparan, perangkat IoT dapat menjadi celah bagi kebocoran atau penyalahgunaan informasi pribadi. Tantangan ini perlu diatasi untuk menjaga kepercayaan pengguna dan memastikan implementasi Green IoT tetap aman dan beretika.


Strategi Menuju Green IoT

Menyadari berbagai tantangan yang ada, berbagai strategi perlu dikembangkan dan diterapkan agar Green IoT dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa pendekatan penting yang dapat membantu mengatasi hambatan tersebut:


  • Desain Hemat Energi

Salah satu strategi utama dalam mengembangkan Green IoT adalah dengan menciptakan perangkat yang dirancang untuk mengkonsumsi daya serendah mungkin. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan komponen elektronik yang efisien serta fitur manajemen daya cerdas seperti sleep mode atau mode standby saat perangkat tidak aktif. Selain itu, teknologi energy harvesting, yaitu kemampuan perangkat untuk mengambil energi dari sumber alami seperti sinar matahari, getaran, atau panas lingkungan, dapat mengurangi ketergantungan pada baterai atau sumber listrik eksternal sehingga membantu mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan.


  • Penggunaan Edge Computing

Strategi lain yang efektif adalah menerapkan edge computing, yaitu memproses dan menganalisis data langsung di dekat sumbernya, misalnya di perangkat IoT atau gateway lokal sebelum mengirimkan data ke pusat data atau cloud. Dengan cara ini, jumlah data yang harus ditransmisikan berkurang secara signifikan, sehingga menurunkan kebutuhan energi yang diperlukan untuk transfer data jarak jauh dan pengolahan di server pusat. Selain efisiensi energi, edge computing juga meningkatkan responsivitas dan keamanan data.


  • Daur Ulang dan Pengelolaan E-Waste

Untuk mengatasi masalah limbah elektronik, sangat penting bagi perusahaan dan pengguna IoT untuk menerapkan program daur ulang perangkat secara terstruktur. Ini meliputi pengumpulan perangkat yang sudah tidak digunakan, pemisahan komponen yang dapat dipakai kembali atau didaur ulang, dan pengolahan limbah berbahaya dengan standar lingkungan yang ketat. Pendekatan ini membantu mengurangi jumlah e-waste yang mencemari lingkungan serta meminimalkan kebutuhan ekstraksi bahan baku baru, sehingga selaras dengan prinsip ekonomi sirkular dan keberlanjutan.


Green IoT menawarkan pendekatan inovatif untuk menggabungkan teknologi canggih dengan prinsip keberlanjutan. Dengan implementasi yang tepat, Green IoT dapat memainkan peran penting dalam mengurangi jejak karbon dan menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.


Sumber:


Comments


bottom of page