top of page
LOGO-EFORTECH-PNG-1.png

Cara Cerdas Memanfaatkan Data untuk Menekan Biaya Operasional

  • Bella
  • Dec 3
  • 4 min read

Setiap bisnis tentu ingin tumbuh dan meraih keuntungan. Namun, hal itu tidak akan tercapai jika biaya operasional membengkak dan tidak dikelola dengan baik. Salah satu cara paling efektif untuk menjaga kesehatan keuangan bisnis adalah dengan meningkatkan efisiensi operasional yaitu memastikan semua proses berjalan seefisien mungkin, dengan biaya seminimal mungkin, tanpa menurunkan kualitas atau produktivitas.


Menariknya, dalam sebuah survei global, sebanyak 77% CEO menyatakan bahwa efisiensi operasional menjadi prioritas utama mereka untuk mendorong pertumbuhan pendapatan. Artinya, upaya mengelola biaya secara cerdas bukan hanya penting, tapi sudah menjadi strategi utama di banyak perusahaan.


Di era digital seperti sekarang, data memegang peran besar dalam mendukung hal ini. Perusahaan yang mampu memanfaatkan data dengan baik dari data produksi, logistik, hingga aktivitas harian dapat menemukan peluang penghematan dan perbaikan proses yang mungkin sebelumnya tidak terlihat. Lewat analisis data, pemborosan bisa dikurangi, proses bisa dipercepat, dan keputusan bisnis bisa dibuat dengan lebih percaya diri.


Melalui artikel ini, kita akan membahas bagaimana data bisa dimanfaatkan secara cerdas untuk menekan biaya operasional dan membuat bisnis berjalan lebih efisien.


Mengenal Data Operasional

Data operasional adalah kumpulan informasi yang digunakan untuk menunjang aktivitas bisnis sehari-hari. Jenisnya bisa sangat beragam, mulai dari data transaksi, pemesanan, pengelolaan persediaan, pemrosesan pesanan pelanggan, hingga data pelanggan dan karyawan. Meskipun sering dianggap sebagai data rutin, jika dianalisis dengan tepat, data ini dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang seberapa efisien proses bisnis yang dijalankan. Data operasional mencerminkan seberapa efisien suatu perusahaan berjalan. Sayangnya, banyak bisnis belum memanfaatkannya secara optimal. Padahal, dengan analisis yang tepat, peluang mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas sangat besar.


Langkah - Langkah Cerdas Memanfaatkan Data untuk Efisiensi Operasional


  1. Identifikasi Biaya Operasional yang Tinggi

Langkah pertama adalah mengidentifikasi sumber data yang relevan, seperti laporan pengeluaran, data pembelian, atau penggunaan bahan baku. Kelompokkan data tersebut berdasarkan jenis biaya atau divisi. Gunakan alat seperti ERP untuk menganalisis aliran biaya dan proses. Ini membantu perusahaan mengenali bagian yang paling boros.


  1. Analisis Pola dan Tren Pengeluaran

Setelah data terkumpul, lakukan analisis untuk menemukan pola pengeluaran, tren kenaikan biaya, atau aktivitas yang paling boros. Data ini membantu mengidentifikasi peluang penghematan yang konkret. Gunakan visualisasi seperti grafik tren atau heatmap agar lebih mudah dipahami oleh tim manajemen dan pengambil keputusan.


  1. Prediksi Kebutuhan dan Biaya Mendatang (Forecasting)

Manfaatkan hasil analisis untuk memprediksi kebutuhan dan biaya ke depan, seperti lonjakan permintaan musiman atau kenaikan harga bahan baku. Dengan forecasting yang berbasis data historis, perusahaan dapat merencanakan pengadaan lebih efisien dan menghindari pemborosan akibat keputusan reaktif.


  1. Automasi Proses Berbasis Data

Mengotomatisasi proses seperti laporan dan persetujuan bisa mengurangi kesalahan dan mempercepat kerja. Hasilnya, data jadi lebih rapi dan mudah dianalisis untuk langkah efisiensi berikutnya.


  1. Evaluasi Vendor dan Efisiensi Rantai Pasok

Gunakan data untuk mengevaluasi kinerja vendor, seperti ketepatan waktu pengiriman, kualitas produk, dan konsistensi harga. Data ini menjadi dasar dalam memilih mitra strategis yang tidak hanya menawarkan harga murah, tetapi juga efisiensi jangka panjang. Evaluasi berbasis data dapat membantu memangkas biaya tersembunyi dalam rantai pasok.


Tantangan dalam Pemanfaatan Data

Pemanfaatan data untuk efisiensi operasional memang menjanjikan, tetapi bukan tanpa hambatan. Berikut beberapa tantangan umum yang sering dihadapi perusahaan dalam proses ini:


  1. Kualitas dan Konsistensi Data

Banyak perusahaan memiliki data yang tersebar di berbagai sistem, tidak terstruktur, atau bahkan duplikat. Tanpa kualitas data yang baik, lengkap, akurat, dan terkini; analisis yang dihasilkan bisa bias atau tidak relevan, sehingga berisiko menghasilkan keputusan yang salah.


  1. Keterbatasan SDM dan Literasi Data

Memiliki data tidak cukup tanpa orang yang mampu mengolah dan memaknainya. Sayangnya, tidak semua perusahaan memiliki tim dengan kemampuan analisis data yang memadai. Literasi data yang rendah juga membuat potensi data tidak dimanfaatkan secara maksimal.


  1. Resistensi terhadap Perubahan

Banyak orang masih mengandalkan intuisi saat mengambil keputusan. Beralih ke pendekatan berbasis data sering ditolak karena kurang paham atau takut peran mereka tergeser.


  1. Keterbatasan Infrastruktur Teknologi

Akses ke tools analisis, sistem integrasi data, atau dashboard interaktif sering menjadi kendala, terutama di perusahaan kecil dan menengah. Tanpa infrastruktur yang memadai, proses pengolahan data bisa menjadi lambat dan tidak efisien.


  1. Keamanan dan Privasi Data

Seiring meningkatnya volume data yang digunakan, risiko keamanan juga meningkat. Pengelolaan data yang tidak hati-hati dapat membuka celah terhadap pelanggaran privasi atau kebocoran informasi sensitif, yang pada akhirnya merugikan reputasi dan operasional perusahaan.


Mengatasi Tantangan

Menghadapi tantangan dalam pemanfaatan data membutuhkan pendekatan yang bertahap dan terencana. Perusahaan dapat memulainya dengan melakukan audit terhadap kualitas data yang dimiliki, merapikan sistem penyimpanan data, serta menyediakan pelatihan dasar bagi tim agar terbiasa menggunakan data dalam pengambilan keputusan. Penggunaan tools yang sederhana namun tepat guna juga bisa menjadi langkah awal untuk membangun kebiasaan analitik di lingkungan kerja.


Tips Membangun Budaya Data-Driven

Membangun budaya kerja yang berbasis data (data-driven) tidak hanya soal teknologi, tetapi juga menyangkut pola pikir dan kebiasaan seluruh tim. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:


  1. Mulai dari Pimpinan

Kepemimpinan berperan penting. Jika manajer dan pimpinan aktif menggunakan data dalam mengambil keputusan, kebiasaan ini akan ikut diterapkan oleh tim di bawahnya.


  1. Libatkan Tim dalam Proses Analisis

Ajak tim untuk melihat, memahami, dan membahas data bersama tidak hanya menyerahkan pada satu divisi saja. Hal ini membangun rasa kepemilikan terhadap data.


  1. Gunakan Visualisasi Data yang Sederhana

Data yang divisualisasikan dalam bentuk grafik atau dashboard lebih mudah dipahami dan dapat mempercepat pengambilan keputusan.


  1. Berikan Pelatihan dan Akses Tools yang Tepat

Berikan pelatihan dasar terkait analisis data, serta akses ke alat bantu seperti Google Data Studio, Looker, atau dashboard ERP sederhana agar semua orang bisa mencoba.


  1. Apresiasi Keputusan Berbasis Data

Berikan penghargaan atau pengakuan pada tim yang berhasil mengatasi masalah atau meningkatkan efisiensi dengan pendekatan berbasis data.


  1. Ulangi dan Konsisten

Budaya tidak dibangun dalam semalam. Lakukan secara konsisten dan jadikan data sebagai bagian dari diskusi rutin bukan hanya saat ada masalah besar.


Kesimpulan

Di tengah ketatnya persaingan dan fluktuasi biaya operasional, data adalah aset strategis yang bisa menjadi pembeda antara bisnis yang efisien dan yang stagnan. Dengan memanfaatkan data secara cerdas mulai dari identifikasi biaya, analisis tren, hingga automasi, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat, cepat, dan hemat biaya.

Namun, semua ini tidak akan berjalan tanpa komitmen untuk membangun budaya kerja yang berbasis data. Butuh waktu, dukungan pimpinan, pelatihan, dan infrastruktur yang mendukung. Tapi begitu terbentuk, budaya ini akan menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan jangka panjang.


Sudah saatnya bisnis tidak hanya mengumpulkan data, tapi benar-benar memanfaatkannya. Mulailah dari langkah kecil dan konsisten. Efisiensi besar akan menyusul.


Sumber:

Comments


bottom of page